Selasa, 10 Maret 2015
SEAGATE SURVEILLANCE HDD GENERASI KETUJUH, RESMI HADIR DI INDONESIA
09.20
1 comment
SEAGATE SURVEILLANCE HDD GENERASI KETUJUH, RESMI HADIR
DI INDONESIA
Untuk menunjang sistem keamanan skala kecil atau besar memang
dibutuhkan beragam perangkat penunjang yang optimal. Salah satu yang paling
penting adalah hard disk yang bertugas untuk menyimpan rekaman video pengaman.
Untuk kebutuhan sistem keamanan yang lebih baik, Seagate meluncurkan Seagate
Surveillance generasi ketujuh yang memang dirancang khusus untuk sistem
keamanan agar dapat bekerja secara non-stop.
Seagate Surveillance HDD hadir dalam ukuran
3.5-inci dan tersedia dalam kapasitas hingga 4TB yang mampu menyimpan konten
video format HD hingga 480 jam. Hard disk juga telah dilengkapi dengan sensor
getar (RV=rotational vibration) untuk mengoptimalkan kinerjanya bahkan dalam
sistem yang diisi hingga 16 drive sehingga cocok untuk bisnis skala kecil atau
besar.
Untuk penggunaan dalam skala besar seperti
misalnya untuk pabrik atau perusahaan, Hard disk khusus surveillance ini mampu
digunakan sebagai penyimpanan data dari banyak kamera sekaligus hingga 32
kanal. Hard disk ini pun telah mendukung penggunaan kamera video berteknologi
motion-activated yang aktif jika mendeteksi adanya pergerakkan. Dengan kamera
video berjenis ini, ketika tidak ada gerakan yang terdeteksi kamera putaran
drive akan melambat sehingga bisa menghemat listrik.
Selain itu, hard disk juga memiliki
keandalan paling tinggi dalam industri dengan MTBF (waktu mean antar kegagalan)
1 juta jam dan dirancang sebagai drive yang hemat listrik dengan tingkat panas
yang minim. Untuk harga dan ketersediaan akan diinformasikan lebih lanjut.
Sabtu, 05 April 2014
Melatih Mata Fotografi: Mencari dan Memotret Simetri
23.37
No comments
Melatih Mata Fotografi: Mencari dan Memotret Simetri
Simetri bisa berwujud simetri rotasional (bentuknya tetap sama saat diputar) dan bilateral (bentuknya seperti saat separuh bagian merupakan cerminan dari separuh lainnya). Kita bisa melihat simetri sebagai pola, simetri bilateral misalnya adalah pola yang berulang dua kali.
Simetri kadang tidak datang begitu saja. Toh, kita bisa mencarinya dalam banyak kemungkinan, cukup dengan secara jeli menempatkan diri dalam angle yang tepat, banyak obyek akan berbentuk simetri secara otomatis. Berikut ini beberapa tempat dimana anda bisa menemukan simetri:
Pojok Bangunan
Kita bisa berdiri dipojok bangunan dan memotret kedua sisinya untuk membentuk simetri yang manis. Tidak semua bangunan berbentuk simetri manis karena ada unsur jendela atau ornamen yang berbeda atau malah cahayanya yang berbeda, anda bisa mencari bangunan lain yang lebih ideal.Simetri Alami
Anda bisa menemukan simetri dalam beberapa hal, misalnya bunga.Simetri Struktural
Ada banyak bentuk struktur yang bisa kita manfaatkan untuk memotret simetri, kuncinya ada pada angle dimana kita memotret.Lambat laun, kita akan makin sering menemukan simetri dalam berbagai bentuk dan kombinasinya sehingga hasil foto simetri anda juga akan makin kaya dan makin keren. Selamat mencoba.
Memilih Mode Fokus Kamera DSLR Canon
23.36
2 comments
Memilih Mode Fokus Kamera DSLR Canon
Dalam setiap kamera DSLR Canon, selalu dibekali 4 pilihan mode fokus, ada 3 mode autofokus dan 1 mode manual. Masing-masing mode memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing. Mari kita bicarakan satu persatu:
1. Mode One Shot AF
Mode One Shot AF ini adalah mode yang paling sering dipakai dan seringkali merupakan mode standar untuk mayoritas pemakai kamera Canon. Dalam mode One Shot AF, saat kita memencet separuh tombol shutter maka kamera akan mencari fokus lalu menguncinya sampai foto terambil. Mode One Shot ideal dipakai saat kita memotret obyek foto yang diam. Kamera juga akan memberikan konfirmasi saat fokus sudah terkunci dengan cahaya berkedip dititik fokus, sekaligus bunyi beep (lecuali anda mematikannnya). Mode fokus One Shot cukup handal saat dipakai untuk memotret makanan, landscape, teman yang berpose dengan tenang atau sekedar kondisi sehari-hari.Memotret still-life seperti ini adalah saat yang tepat menggunakan mode One Shot AF:
2. Mode AI Servo AF
Mode AI Servo AF dirancang untuk dipakai memotret obyek bergerak. Sistem fokus AI Servo dirancang untuk melacak gerakan obyek foto dan mengantisipasi arah gerakannya sehingga meskipun memotret sebuah mobil yang bergerak mendekat (atau menjauh), kita tetap bisa menghasilkan foto mobil yang tetap tajam, titik fokus akan terus memprediksi posisi obyek meskipun kita telah mengambil exposure.Foto seperti dibawah ini adalah situasi yang tepat untuk memakai mode AI Servo:
3. Mode AI Focus AF
Mode AI Focus AF dibuat oleh Canon sebagai kompromi antara One Shot dengan AI Servo. Dalam mode AI Focus, kamera diharapkan untuk bisa menentukan apakah obyek yang difoto adalah obyek yang diam atau bergerak. Saat sistem mendeteksi obyek diam, mode akan berlaku seperti One Shot AF. Sementara saat kamera mendeteksi bahwa obyek yang difoto adalah benda bergerak, sistem autoofokus akan berubah menjadi seperti AI Servo dan melacak gerakan obyek. Meskipun tidak seakurat saat kita memilih One Shot atau AI Servo, mode AI Focus ini bisa menjadi alternatif saat kita memotret dalam kondisi yang berubah-ubah, memotret pesta pernikahan misalnya.4. Mode Manual Fokus
Mode ini disediakan bagi mereka yang ingin mengunci fokus dengan mengandalkan tangan yang memutar focusing ring dilensa dan memadukannya dengan pemgamatan mata anda. Anda juga bisa memanfaatkan kofirmasi fokus, yaitu dengan memutar cincin fokus sambil memencet separuh tombol fokus, titik fokus akan menyala merah (atau hijau) saat fokus tercapai. Lebih jauh tentang manual fokus, silahkan CEK DISINI!!!!Mode Manual Fokus biasanya diandalkan oleh para fotografer landscape, makro dan para pemakai lensa Carl-Zeiss (dan lensa manual fokus lain) di body Canon.
Tips Foto Star Trail
23.33
No comments
Tips Foto Star Trail
Beberapa bulan terakhir, kita memang dirundung intensitas hujan yang lumayan tinggi sehingga bintang di langit malam nyaris tak pernah terlihat. Namun saat cuaca cerah dan bintang dilangit nampak menggoda, itulah saatnya kita bisa belajar memotret jejak bintang, atau dalam bahasa kerennya foto star trail.
Tidak banyak basa-basi, langsung saja saya bagi tips memotret star trail seperti yang biasa saya praktekkan. Silahkan:
Persiapan Memotret Star Trail
Untuk membuat star trail yang harus disiapkan adalah:- kamera, lensa dan tidak kalah penting adalah tripod (tripod wajib)
- bateray cadangan
- Kabel rilis shutter (shutter remote)
- Kompas
- Perlengkapan outdoor malam hari: kopi, tenda, jaket
- Perbekalan: kopi, camilan (bonus nih)
Langkah Foto Star Trail
Lokasi memotret sangat menentukan hasil foto star trail anda. Usahakan cari lokasi yang bebas dari asap polusi, sehingga hasil foto star trail akan makin cemerlang. Pergilah ke dataran tinggi atau pantai terpencil bila perlu.Setelah anda sampai di lokasi, berikut ini beberapa tips yang akan membantu anda memotret star trail:
- Pasang tenda jika membawa.
- Keluarkan senjata ‘kompas’ untuk mengetahui mata angin.
- Set kamera di atas tripod bersama lensa dan kabel rilis shutter
- Setting kamera di focal terlebar, ISO 1000, Aperture f/3,5 atau lebih besar jika lensa mendukung (f/2.8 is nice) , shutter speed 30 detik dan set fokus di infinity. (Catatan: Nomor 4 adalah yang sering saya lakukan, jangan jadikan sebagai patokan namun pertimbangan. Karena anda harus menyesuaikan lokasi pencahayaan sekitar dan yang paling penting andalah selera fotografer)
- Untuk mendapat setengah lingkaran star trail, arahkan kamera anda ke utara/selatan, gunakan kompas
- Pencet dan Hold kabel rilis shutter
- Saatnya membongkar isi tas jika membawa camilan dan kopi dan mulailah menikmatinya
- Ambil sampai 300 kali exposure (frame) terkumpul (itulah gunanya camilan dan kopi bro dan sis…).
Pemrosesan Foto Star Trail Dengan Software
Setelah foto anda terkumpul saatnya melakukan stacking ratusan foto yang anda ambil menjadi foto star strail utuh. Anda dapat menggunakan Photoshop dan atau software khusus yang bisa mengolah foto star trail secara otomatis antara lain ImageStacker, DeepSkyStacker atau StarTrail Stacker.Jadi dan beres!! Saatnya anda tunjukan pada dunia karya anda!
Sekian Tips singkat dari saya,semoga bermanfaat.
High Speed Photography Menggunakan Smartphone
23.27
No comments
High Speed Photography Menggunakan Smartphone
Sedikit cerita, berawal dari browsing karya-karya foto di internet yang kreatif, memukau mata dan kagum akan hasilnya, saya begitu tertarik pada satu genre yang dikenal sebagai High Speed Photography (fotografi kecepatan tinggi). Saya ingin sekali mencoba memotret high speed terutama merekam momen saat balon air pecah. Yang lebih istimewa lagi, saya ingin memotret momen balon air pecah tadi hanya dengan menggunakan smartphone.
App Yang Dipakai
Banyak app khusus untuk fotografi yang tersedia untuk smartphone, salah satunya yang bisa digunakan untuk memotret high speed dan menarik minat saya adalah Fast Burst Camera (download di Play Store). Keistimewaan Fast Burst Camera adalah bahwa dengan app ini, kita bisa memotret sampai dengan 30 frame per detik, hanya dengan menggunakan smartphone Android kita.Persiapan Pemotretan
Persiapan yang dilakukan hanyalah menyiapkan beberapa balon dan mengisinya dengan air, satu balon sebenarnya cukup namun beberapa balon lebih baik untuk jaga-jaga andai momen pada balon pertama tidak berhasil kita potret. Untuk mengerjakan ini saya tidak sendirian, saya mengajak rekan untuk memegang dan memecahkan balon. Saya memilih lokasi terbuka seperti sawah, agar tumpahan air tidak mengganggu lingkungan rumah dan semuanya diwaktu siang hari agar pencahayaannya cukup.Untuk memecahkan balon, teman saya yang memegang balon membawa jarum yang ditancapkan ke kuku.
Smartphone yang saya gunakan adalah smartphone Samsung Galaxy SIII Mini.
Hasil Foto
Berikut ini hasil fotonya:Jenis Kamera
23.22
No comments
Jenis Kamera
- (en:Camera obscura)
- (en:Analog camera) Kamera_analog
- (en:Box camera)
- (en:Brownie camera) Kamera_Brownie
- (en:Cinématographe)
- (en:Digital camera) /Kamera_digital
- (en:Folding camera) Kamera_folding
- (en:Instant image camera)
- (en:Kinetoscopic camera) Kamera_kinetoskopis
- (en:Large format camera) Kamera format besar
- (en:Lomo camera)
- (en:Mammoth camera)
- (en:Medium format camera) Kamera format medium
- (en:Pocket camera) Kamera saku
- (en:Point&Shoot camera)
- (en:Prosumer camera)
- (en:Rapatronic camera)
- (en:Rotating camera)
- (en:Single lens reflex (SLR) camera) Kamera SLR
- (en:Stereo camera)
- (en:Twin lens reflex (TLR) camera)
- (en:View camera)
Sejarah fotografi
23.19
No comments
Sejarah fotografi
Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:- 1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.[1]
- 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[1] yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
- 1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
- 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
- 1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
- 1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
- 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
- 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
- 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
- 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
- 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
- 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
- 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
- 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
- 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
- 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
- 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
- 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
- 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
- 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
- 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
- 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
- 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
- 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
- 1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
- 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
- 1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
- 1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
- 1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
- 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
- 1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
- 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
- 1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
- 1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
- 1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
- 1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
- 1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
- 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
- 1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
- 1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
- 1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
- 1952 – Era 3-D film dimulai.
- 1954 – Leica M diperkenalkan.
- 1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
- 1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST). [2]
- 1959 – Nikon F diperkenalkan.
- 1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
- 1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.
- 1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
- 1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
- 1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
- 1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
- 2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
- 2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
- 2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
- 2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.